Ayam Sisit Bali

Bagi saya melihat binar mata anak sambil berucap, “Masakan Mama enak! Mama master, deh!” merupakan kebahagiaan tersendiri. Padahal bisa dibilang kemampuan masak saya seadanya, dan minim variasi pula. Namun, demi membuatnya senang, saya usahakan memasak meskipun sibuk bekerja. Suatu hari, saat kami belanja ke warung sayur, dia melihat cumi-cumi. Dia meminta saya memasak cumi. Ketika itu saya belum pernah memasak cumi. Agak bingung juga mau dibikin seperti apa. Saya ingat, dia suka sekali nasi goreng. Maka “Tring!” jadilah resep “Nasi Goreng Cumi Kencur” yang berhasil bikin anak saya makan sampai tambah tiga kali.

Masakan ini mengingatkan jaman masa kecil dulu. Aku dengan saudara-saudaraku suka banget dengan berbagai olahan yang di dalamnya ada makorinanya. Ibuku selalu mencari akal agar anak-anaknya mau mengkonsumsi sayuran. Akhirnya makaroni ini dimanfaatkan oleh ibuku menjadi senjata untuk memancing anak-anaknya agar tertarik menyantap sayuran, yaitu dibikin sup. Ternyata siasat ibuku berhasil, aku bersama kakak dan adikku pun tidak protes saat meyantap sup yang berisi makaroni dan potongan pokcoy serta wortel. Saat aku sudah menjadi seorang ibu pun akujuga menjadikan sup pokcoy makaroni ini sebagai menu harian keluargaku. Alhamdulillah, seisi rumah pun pada doyan.

Asem-asem daun so atau daun melinjo dicampur kacang tanah sangat enak. Kuahnya yang asem segar menambah selera makan bertambah.

Olahan yang berbahan kacang panjang ini merupakan resep turun temurun dari ibuku. Agar tumis kacang panjang yang diolah tidak terkesan monoton, ibuku biasanya menambahkan bahan tambahan yang bervariasi. Salah satu bahan tambahan yang dipilih ibuku adalah tempe gembus. Tenyata tempe gembus yang bahannya sangat ekonomis ini enak juga lho kalau dipadukan dengan sayur kacang panjang. Saat aku kangen dengan masakan ibuku ini, aku pun membuatnya sendiri, dengan panduan resep yang aku dapatkan dari ibuku.