Ayam Kukus Goreng Tepung Bumbu
Sebelum ayam di goreng tepung, ku kukus terlebih dahulu untuk mengurangi lemak air di ayam. Ide menu untuk bulan puasa nih.
#PalmiaPoints2021
Bahan :
150 gr mie telur
3 sdm penuh Palmia Margarin Serbaguna
2 butir telur, kocok hingga berbusa
50 gr daging ayam, potong agak kecil
1 batang sawi hijau, potong kasar
1 buah wortel, potong kotak panjang
1 batang daun bawang, iris kasar
2 sdm kecap manis
1 sdt garam
1 sdt kaldu jamur
Bumbu halus :
2 siung bawang putih
1 sdm ebi
2 butir kemiri
10 butir merica
Pelengkap :
Bawang merah goreng
Daun seledri
Cabe rawit
Cara memasak :
1. Seduk mi telur dengan air panas hingga lunak.
2. Haluskan bahan bumbu halus.
3. Panaskan 1 sdm penuh Palmia Margarin Serbaguna di wajan. Tuang kocokan telur lalu aduk-aduk hingga jadi orak-arik.
4. Panaskan 2 sdm penuh Palmia Maragarin Serbaguna lalu tumis bumbu halus hingga harum.
5. Masukkan daging ayam lalu aduk-aduk hingga berubah warna.
6. Masukkan daun bawang wortel dan sawi hijau. Aduk-aduk hingga layu.
7. Masukkan mi telur, orak-arik telur, kecap manis, garam dan kaldu jamur. Aduk hingga rata lalu cek rasa, matikan api.
8. Sendokkan mi goreng ke piring saji, taburi atasnya dengan bawang merah goreng. Tambahkan daun seledri dan cabe rawit lalu sajikan.
Sebelum ayam di goreng tepung, ku kukus terlebih dahulu untuk mengurangi lemak air di ayam. Ide menu untuk bulan puasa nih.
Biasanya Lodeh itu dicampurnya dengan tempe, kali ini mencoba di campur dengan tahu. Karena cuaca saat ini sedang hujan terus, dan mau masak enak harus ke pasar dahulu. Akhirnya dengan bahan seadanya, jadilah sayur Lodeh Labu Siam Tahu. Cara buatnya juga praktis dan cocok dinikmati saat musim penghujan, apalagi ditemani dengan ikan asin favorit dan nasi hangat-hangat. Menumis bumbu dengan Palmia Margarin Serbaguna, membuat masakan lebih harum dan rasanya juga lebih gurih, jadi ga perlu lagi banyak garam
Ibu saya romantis karena memasak untuk kesenangan orang rumah. Seorang Ibu kadang memasak untuk kreatifitas, kesehatan batin dan jasmaninya sendiri. Maka dari itu membuat Ibu saya memiliki bisnis kuliner sendiri. Kadang saya tak habis pikir, sepulang jualan Ibu masih nekat membawa sekresek belanjaan untuk dimasak. Kadang ketika ditaraf kelelahan Ibu memasak seadanya di kulkas dan dapur lalu bilang " Kita makan ini aja ya Ibu gasempat belanja"